Permintaan Sekjen PHRI agar Pemerintah Menurunkan Biaya Operasional
Di tengah situasi yang masih sulit akibat pandemi COVID-19, industri pariwisata di Indonesia terus mengalami tantangan. Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusron, menyuarakan harapannya agar pemerintah dapat menurunkan biaya operasional yang membebani sektor pariwisata.
Tarif Tinggi dan Pajak yang Membebani
Maulana Yusron menyoroti bahwa tarif tinggi dan pajak yang diterapkan saat ini telah memberikan beban ekstra bagi pelaku usaha pariwisata, terutama di daerah-daerah sulit dijangkau. Hal ini membuat biaya operasional semakin tinggi dan membuat daya saing industri pariwisata Indonesia menurun.
Dampak Pandemi terhadap Pariwisata
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap sektor pariwisata. Banyak hotel dan restoran terpaksa tutup sementara atau bahkan permanen karena menurunnya jumlah wisatawan yang datang. Hal ini tentu berdampak pada hilangnya lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi banyak orang.
Perlunya Kebijakan yang Mendukung Pariwisata
Untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata, diperlukan kebijakan-kebijakan yang mendukung, termasuk dalam hal menurunkan biaya operasional. Pemerintah perlu mempertimbangkan untuk mengurangi tarif dan pajak yang diterapkan agar pelaku usaha pariwisata dapat bernafas lega dan kembali bersaing di pasar global.
Harapan untuk Pemerintah
Maulana Yusron berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian yang lebih serius terhadap kondisi industri pariwisata di Indonesia. Dengan menurunkan biaya operasional, diharapkan industri pariwisata dapat pulih kembali dan memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian negara.
Kesimpulan
Dengan kondisi yang masih sulit akibat pandemi COVID-19, industri pariwisata membutuhkan dukungan lebih dari pemerintah. Menurunkan biaya operasional menjadi salah satu langkah yang sangat penting untuk membantu pemulihan sektor pariwisata. Semoga dengan adanya permintaan dari PHRI ini, pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mendukung industri pariwisata di Indonesia.