KBRN, Jakarta: Pemberian Hukuman kepada Siswa yang Menunggak SPP
Pendapat Ketua Dewan Pakar FSGI
Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti mengatakan pemberian hukuman kepada siswa karena menunggak SPP dinilai kurang tepat. Menurutnya, Dinas Pendidikan harus bijak memahami hal ini dengan tidak sekadar menjadi penengah namun harus bisa mengevaluasi.
Alasan Pemberian Hukuman Dinilai Kurang Tepat
Menurut Retno Listyarti, pemberian hukuman kepada siswa yang menunggak SPP dapat menimbulkan dampak negatif. Hal ini dapat membuat siswa merasa tertekan dan malu di hadapan teman-temannya. Selain itu, hal ini juga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa dan membuat mereka merasa tidak nyaman di lingkungan sekolah.
Pendekatan yang Lebih Baik
Sebagai gantinya, Retno Listyarti menyarankan agar Dinas Pendidikan mengambil pendekatan yang lebih bijak dalam menangani masalah ini. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman kepada orang tua siswa mengenai pentingnya membayar SPP secara tepat waktu. Selain itu, Dinas Pendidikan juga dapat mencari solusi lain seperti memberikan keringanan kepada siswa yang kesulitan membayar SPP.
Pentingnya Evaluasi
Retno Listyarti juga menekankan pentingnya melakukan evaluasi terhadap kebijakan pemberian hukuman kepada siswa yang menunggak SPP. Evaluasi ini dapat dilakukan untuk melihat efektivitas kebijakan tersebut, apakah benar-benar memberikan dampak positif dalam menyelesaikan masalah menunggak SPP atau justru menimbulkan masalah baru.
Kesimpulan
Dari pendapat Ketua Dewan Pakar FSGI, dapat disimpulkan bahwa pemberian hukuman kepada siswa yang menunggak SPP perlu dipertimbangkan dengan matang. Dinas Pendidikan perlu mengambil pendekatan yang lebih bijak dan melakukan evaluasi secara berkala agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan dampak negatif bagi siswa.