Kesenian Jawa Timur, Reog Ponorogo Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Pengenalan
Kesenian Jawa Timur, Reog Ponorogo, telah resmi masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Penetapan ini terjadi dalam kategori “In Need of Urgent Safeguarding” pada Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19.
Sejarah Reog Ponorogo
Reog Ponorogo merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa Timur yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Kesenian ini berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dan telah menjadi bagian penting dari budaya masyarakat setempat sejak zaman dahulu. Reog Ponorogo dipercaya berasal dari zaman Kerajaan Majapahit dan memiliki makna spiritual serta nilai-nilai budaya yang dalam.
Karakteristik Reog Ponorogo
Reog Ponorogo terkenal dengan tarian yang spektakuler dan kostum yang megah. Pementasan Reog Ponorogo melibatkan sejumlah penari yang mengenakan topeng hewan seperti singa, macan, dan merak. Selain itu, kesenian ini juga melibatkan tarian singa barong yang dipimpin oleh seorang bapak atau “Warok”. Musik pengiring yang menggema dan gerakan yang energik menjadi ciri khas dari Reog Ponorogo.
Pentingnya Penetapan dalam Daftar UNESCO
Penetapan Reog Ponorogo dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO merupakan pengakuan atas nilai budaya dan artistik dari kesenian tersebut. Hal ini juga memberikan perlindungan dan dukungan yang lebih besar dalam upaya pelestarian dan pengembangan Reog Ponorogo sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia.
Tantangan dalam Pelestarian Reog Ponorogo
Meskipun telah diakui oleh UNESCO, Reog Ponorogo masih menghadapi sejumlah tantangan dalam pelestariannya. Perubahan zaman dan arus globalisasi mengancam kelestarian kesenian tradisional seperti Reog Ponorogo. Diperlukan upaya konkret dan kolaboratif dari berbagai pihak untuk menjaga agar Reog Ponorogo tetap hidup dan berkembang.
Langkah-langkah Penyelamatan yang Perlu Dilakukan
Untuk memastikan keberlangsungan Reog Ponorogo, diperlukan langkah-langkah penyelamatan yang terencana dan berkelanjutan. Di antaranya adalah:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan Reog Ponorogo sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia.
- Mendorong generasi muda untuk belajar dan mempraktikkan kesenian tradisional ini.
- Memberikan dukungan finansial dan infrastruktur bagi kelompok seniman dan pemangku kepentingan Reog Ponorogo.
- Menyelenggarakan festival dan acara budaya yang mempromosikan Reog Ponorogo secara luas.
Kesimpulan
Reog Ponorogo merupakan salah satu warisan budaya takbenda yang sangat berharga bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan. Penetapan dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian dan pengembangan kesenian ini. Dengan dukungan dan kerjasama yang kuat, Reog Ponorogo diharapkan tetap dapat dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.